
Apa itu Chip LED?
Chip LED adalah bagian kecil di dalam lampu LED yang membuatnya bersinar. Bagian ini bertanggung jawab untuk menciptakan cahaya ketika listrik melewatinya. Biasanya, chip ini terbuat dari semikonduktor dan tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Namun, ukuran chip menentukan konsumsi daya dan kecerahannya.
Sederhananya, chip LED adalah jantung dari LED apa pun yang Anda lihat dan memberikan kecerahan. Tetapi, bagaimana cara kerja chip ini? Pada dasarnya, mereka menggunakan semikonduktor khusus, biasanya silikon. Ketika listrik melewatinya, ini menyebabkan eksitasi elektron. Elektron-elektron ini bertabrakan satu sama lain dan melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Seluruh proses ini dikenal sebagai electroluminescence.
Artinya, electroluminescence adalah cara sederhana untuk menyinari lampu LED. Chip LED tersedia dalam berbagai jenis. Jenis yang paling umum adalah chip SMD. SMD adalah singkatan dari Surface Mounted Device. Chip ini dapat langsung dipasang di permukaan papan sirkuit tanpa menggunakan kabel tradisional. Chip SMD lebih ringkas, efisien, dan banyak digunakan pada lampu strip LED.
Apa Arti Angka pada Chip LED?
Sewaktu membeli chip LED, Anda melihat beberapa angka empat digit yang tertulis pada chip tersebut. Pernahkah Anda bertanya-tanya, angka-angka apakah itu? Sebenarnya, angka-angka dalam chip LED mengindikasikan ukuran chip tersebut. Angka-angka ini menentukan ukuran chip dalam milimeter. Mari saya jelaskan dengan beberapa contoh.
Anda membeli chip LED dengan nomor 2835. Ini berarti, ukurannya 2,8mm kali 3,5mm. Dua digit pertama menjelaskan panjang chip, dan dua digit terakhir menunjukkan lebar chip LED. Ingat, semakin besar angkanya, semakin besar pula chipnya. Di samping ukuran, angka-angka ini juga secara langsung memengaruhi output cahaya chip dan konsumsi daya. BAGAIMANA?
Semakin besar jumlah atau ukurannya, semakin tinggi konsumsi dayanya. Contohnya, chip LED 5050 akan mengkonsumsi lebih banyak watt daripada 3528. Hal yang sama juga terjadi pada output cahaya. Sebenarnya, output cahaya mengindikasikan seberapa terang lampu LED. Hal ini diukur dalam lumen. Jika chip LED memiliki angka yang lebih tinggi, maka ia memiliki lumens yang lebih tinggi. Lebih banyak lumens berarti lebih banyak kecerahan.
Berbagai Jenis Chip LED: 3528 VS 5050 dan SMD Lainnya
Seperti yang saya katakan di atas, chip LED tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran. Setiap jenis memiliki kebutuhan energinya sendiri. Mari kita selami dan jelaskan chip LED paling populer yang akan Anda temui.
1- 3528 Chip LED
Ini adalah jenis chip LED SMD yang paling umum dan banyak digunakan. Seperti yang saya katakan di atas, angka tersebut menunjukkan ukuran chip. Ini berarti, chip ini memiliki panjang 3,5mm dan lebar 2,8mm, membuatnya ringkas. Pada umumnya, chip ini berbentuk persegi panjang, dan tiap chip hanya memiliki satu dioda pemancar cahaya di dalamnya. Hal ini membuatnya ideal untuk tempat yang tidak memerlukan kecerahan yang berlebihan.

Mengenai konsumsi energinya, chip LED 3528 sangat hemat energi. Chip ini menggunakan daya 0,08 hingga 0,1 watt per chip, jauh lebih sedikit daripada chip dengan nomor yang lebih tinggi. Namun demikian, output cahaya dari chip ini sekitar 6 hingga 8 lumens. Ini berarti mereka tidak terlalu terang dan memberikan cahaya yang lembut. Karena cahayanya yang lembut ini, chip 3528 digunakan pada pencahayaan plafon, dekorasi rumah, dan lampu latar TV.
2- Daya ganda 3528 SMD
Ini adalah versi upgrade dari chip LED 3528. Seperti namanya, chip ini dapat menangani lebih banyak arus dan menghasilkan lebih banyak lumens per chip. Lebih banyak lumens secara langsung berarti lebih banyak kecerahan. Sebagai contoh, chip LED 2528 biasa menghasilkan 6-8 lumen per chip. Namun, SMD 3528 berdaya ganda menghasilkan sekitar 12-14 lumens per chip. Namun, mereka juga memiliki satu dioda pemancar cahaya, 3528 chip.
Jika kita melihat angkanya, chip daya ganda memiliki ukuran yang sama dengan chip standar. Ini berarti Anda bisa mendapatkan lebih banyak cahaya dari chip ini tanpa meningkatkan ukurannya. Namun perlu diingat bahwa daya ganda juga dapat meningkatkan konsumsi daya. Namun demikian, bahannya yang tahan lama dan umurnya yang panjang, mengimbangi biaya ini. Chip ini umumnya digunakan dalam dekorasi dalam ruangan, pencahayaan penutup, dan etalase.
3- 5050 Chip LED
Ini adalah salah satu jenis chip SMD yang paling kuat. Seperti yang ditunjukkan oleh nomornya, chip ini memiliki panjang 5.0mm dan lebar 5.0mm yang sama. Dimensi yang sama ini secara alami membuat bentuknya menjadi persegi dan lebih besar dari 3528 chip. Seperti yang Anda ketahui, semakin tinggi angkanya, semakin tinggi pula lumennya. Jadi, 5050 lampu LED menghasilkan 15-22 lumen per chip, membuatnya 3 kali lebih terang dari 3528 chip.

Selain itu, setiap chip biasanya mengkonsumsi 0,24 watt, yang meningkatkan biaya listrik. Namun demikian, konsumsi daya ini masih efisien dibandingkan dengan jumlah cahaya yang dihasilkannya. Selain itu, setiap chip LED 5050 berisi tiga dioda pemancar cahaya. Dioda ini tidak hanya meningkatkan cahaya, tetapi juga memungkinkan penyesuaian warna. Jadi, mereka terutama digunakan dalam Lampu strip LED, pencahayaan panggung dan acara, dan pencahayaan otomotif.
4- 5050 Chip LED RGB SMD
Ini adalah versi lanjutan dari chip LED 5050 standar. Walaupun memiliki panjang dan lebar yang sama, namun keduanya dapat menghasilkan warna. Pada umumnya, chip ini menghasilkan tiga warna primer: Merah, Hijau, dan Biru. Namun, Anda dapat menciptakan jutaan kombinasi warna dengan mencampur warna-warna ini. Seperti chip LED 5050, chip ini juga mengandung tiga dioda, masing-masing memancarkan cahaya warna tertentu.

Di dalam chip ini, terdapat driver atau pengontrol LED. Ini memberi tahu setiap lampu warna apa yang harus dilakukan. Contohnya, jika Anda mematikan lampu hijau, ujung drive ini memberi sinyal ke lampu tersebut dan mematikannya. Selain itu, konsumsi energi dan lumens 5050 Lampu strip LED RGB sama dengan chip LED 5050 standar. Chip ini banyak digunakan pada lampu strip LED karena dapat dipasang langsung pada permukaannya.
5- 3014 Chip LED
Jenis chip LED ini dikenal karena desainnya yang ramping dan ringkas. Seperti yang ditunjukkan oleh nomornya, chip ini memiliki panjang 3,0 mm dan lebar 1,4 mm. Ukuran ini membuat bentuknya menjadi persegi panjang dan ringkas. Jadi, Anda juga bisa menggunakannya di tempat sempit yang tidak bisa disesuaikan dengan chip lain. Jika kita melihat kecerahannya, lampu LED 3014 menghasilkan 9-11 lumen per chip.
Kecerahan ini jauh lebih baik daripada chip 3528 tradisional. Selain itu, chip ini hemat energi, karena satu chip 3014 mengkonsumsi daya 0,1 watt. Satu keuntungan signifikan dari jenis chip ini adalah sudut pancarannya yang lebar, yaitu 120 derajat. Ini berarti, chip ini dapat menyebarkan cahaya ke area yang lebih luas dengan konsumsi daya yang lebih sedikit. Chip 3014 umumnya ditemukan pada lampu tabung LED, lampu panel, dan strip LED ramping.
6- 2835 Chip LED
Ini adalah jenis chip LED canggih lainnya. Pada sekilas pandang, tampaknya mirip dengan chip LED 3528, tetapi desain internal dan eksternalnya bervariasi. Contohnya, chip ini memiliki panjang 2,8mm dan lebar 3,5mm, tetapi masih berbentuk persegi panjang. Yang membuatnya berbeda adalah bahan heat sink di dalamnya. Hal ini membantu chip tetap dingin dan membuang sebagian besar panas.

Keuntungan lain yang menonjol dari chip 2835 adalah kecerahannya yang lebih tinggi. Tidak seperti desain tradisional, chip ini menghasilkan 20-24 lumens, dua kali lebih terang dari chip 3528. Selain itu, satu chip 2835 mengkonsumsi 0,2 watt, membuatnya lebih hemat energi. Ini berarti Anda dapat memasang lebih banyak lampu dengan menggunakan lebih sedikit daya. Oleh karena itu, produsen lampu umumnya menggunakan chip ini pada bohlam, tabung, dan strip LED.
7- 5630 Chip LED
Ini adalah salah satu jenis chip LED SMD yang paling terang. Angka tersebut menunjukkan bahwa chip ini lebih lebar dan rata, karena memiliki panjang 5,6 mm dan lebar 3,0 mm. Permukaan yang rata ini membantu mereka membuang lebih banyak panas dan mendistribusikan lebih banyak cahaya. Oleh karena itu, chip 5630 dapat mencakup area yang luas dengan kecerahannya. Chip ini memiliki output cahaya yang lebih tinggi daripada jenis chip lainnya, sehingga cocok untuk tempat yang membutuhkan cahaya yang intens.

Sebagai contoh, chip 5630 menghasilkan 20-24 lumens, bahkan dua kali lipat dari chip 2835. Namun demikian, lumens yang lebih tinggi juga meningkatkan konsumsi energi. Setiap chip 5630 mengkonsumsi 0,5 watt, tetapi rasio lumens per watt masih sangat baik untuk area yang luas. Jadi, jenis chip ini adalah pilihan yang baik bagi orang yang lebih menyukai kecerahan maksimum dengan biaya listrik yang lebih murah. Chip ini digunakan dalam pencahayaan komersial, jalan, dan pencahayaan luar ruangan.
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih di Antara Chip LED
Dalam dunia pencahayaan LED, Anda akan menemukan beberapa opsi. Chip lampu ini hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan fitur. Jadi, memilih yang tepat di antara semua itu bisa membingungkan. Namun demikian, sebagian faktor bisa membantu Anda membuat keputusan yang tepat. Pada bagian ini, saya akan menjelajahi sebagian faktor yang harus Anda pertimbangkan.
- Kecerahan: Pertama, pahami kecerahan masing-masing chip LED. Seperti yang saya katakan di atas, ini diukur dalam lumens. Lebih banyak lumens berarti kecerahan yang lebih tinggi. Jadi, jika Anda menginginkan lampu LED untuk area yang luas, pilihlah chip dengan lumens yang tinggi.
- Konsumsi Daya: Konsumsi daya adalah faktor yang paling penting ketika membeli sebuah chip. Hal ini secara langsung berkaitan dengan lumens. Jadi, pilihlah chip dengan watt rendah untuk menjaga agar pencahayaan Anda tetap hemat energi. Untuk ini, Anda harus memilih chip lumen yang lebih sedikit.
- Ukuran: Chip LED tersedia dalam berbagai ukuran. Memilih ukuran yang tepat adalah kunci untuk kecerahan yang merata. Seperti yang saya katakan di atas, angka menunjukkan ukuran masing-masing chip. Jadi, jika Anda ingin mencakup lebih banyak area, chip nomor besar seperti 5630 adalah pilihan yang lebih andal.
- Pembuangan Panas: Chip LED dapat menghasilkan panas karena penggunaan yang terus menerus. Jika panas ini terlalu berlebihan, maka bisa memperpendek masa pakainya. Jadi, pastikan chip yang Anda pilih memiliki pendingin yang cukup untuk menghindari panas berlebih.
- Biaya dan Keterjangkauan: Setiap jenis chip LED memiliki harga yang berbeda. Chip yang menghasilkan lebih banyak lumens dan menawarkan variasi warna mungkin memiliki harga yang tinggi. Jadi, sebelum membelinya, pertimbangkan anggaran Anda. Contohnya, Anda sebaiknya memilih chip 3528 daripada 5050 jika Anda memiliki anggaran yang ketat.
Sorotan Cepat: Ingatlah bahwa harga yang lebih tinggi berarti kualitas yang lebih tinggi. Chip LED dengan harga murah tidak akan bertahan lama dan perlu sering diganti. Jadi, secara keseluruhan dapat meningkatkan biaya. Namun demikian, chip LED dengan biaya awal yang lebih tinggi memastikan kualitas yang tinggi. Anda bisa menikmatinya selama beberapa tahun dengan biaya perawatan yang rendah. Jadi, chip semacam itu terbukti hemat biaya dalam jangka panjang.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah chip LED menjadi panas?
Ya, karena penggunaan yang terus menerus, chip LED menjadi panas. Panas ini bisa mengurangi masa pakai dan performanya. Oleh karena itu, produsen menggunakan heat sink pada chip ini untuk membuang panas.
Berapa lama chip LED bertahan?
Rata-rata, sebuah chip LED memiliki masa pakai 100.000 jam. Namun demikian, beberapa faktor dapat mengurangi masa pakai ini. Lingkungan eksternal yang keras, kebersihan yang kurang, dan perawatan yang rendah, semuanya dapat menguranginya.
Mana yang lebih baik: LED 5050 atau 3528?
Jika kecerahan adalah perhatian utama Anda, chip LED 5050 lebih baik. Chip ini menghasilkan 15-22 lumens, yang cukup terang untuk mencakup area yang luas. Namun, ingatlah bahwa ini juga mengkonsumsi lebih banyak daya, yang dapat meningkatkan biaya listrik.